Jumat, 11 Oktober 2013

Ilmu sosial dasar tentang permaslahan di masyarakat

Ilmu sosial dasar tentang permaslahan di masyarakat
Merajalelanya premanisme
Premanisme (berasal dari kata bahasa Belanda vrijman = orang bebas, merdeka dan isme = aliran) adalah sebutan pejoratif yang sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya terutama dari pemerasan kelompok masyarakat lain.
Fenomena preman di Indonesia mulai berkembang pada saat ekonomi semakin sulit dan angka pengangguran semakin tinggi. Akibatnya kelompok masyarakat usia kerja mulai mencari cara untuk mendapatkan penghasilan, biasanya melalui pemerasan dalam bentuk penyediaan jasa yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Preman sangat identik dengan dunia kriminal dan kekerasan karena memang kegiatan preman tidak lepas dari kedua hal tersebut.
Contoh:
·         Preman di terminal bus yang memungut pungutan liar dari sopir-sopir, yang bila ditolak akan berpengaruh terhadap keselamatan sopir dan kendaraannya yang melewati terminal.
·         Preman di pasar yang memungut pungutan liar dari lapak-lapak kakilima, yang bila ditolak akan berpengaruh terhadap dirusaknya lapak yang bersangkutan.
·         Preman berkedok sebagai tukang parkir di ATM, toko, dll, yang berpura-pura menaruh karcis/tanpa karsi di motor, sementara pemilik di depan motor/kendaraan itu sendiri.
·         Preman berkedok taksi di Stasiun Gambir, yang biasanya langsung mengambil barang-barang penumpang dan memasukkan ke bagasi taksi.
·         Preman derek Liar di jalan tol
·         Polisi-polisi cepek (pengatur lalu lintas palsu), yang justu sering membuat kemacetan
·         Wartawan yang terkadang suka memeras
Sering terjadi perkelahian antar preman karena memperebutkan wilayah garapan yang beberapa di antaranya menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Preman di Indonesia makin lama makin sukar diberantas karena ekonomi yang semakin memburuk dan kolusi antar preman dan petugas keamanan setempat dengan mekanisme berbagi setoran.
            Biasanya motif utama dari individu yang terjun ke dunia premanisme, di dorong oleh kondisi ekonomi yang relatif sulit. Namaun kalo mereka bisa memilih, pasti mereka karyawan atau pengusaha yang memiliki penghasilan dan status yang lebih layak di tengah masyarakat. Dan mereka juga warga negara yang sama-sama punya hak dengan wargalainnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan lebih baik. Dan preman juga generasi muda indonesia yang kalau terarah dan kalau diberdayakan dengan maksimal, bisa membantu dan mendorong kemajuan bangas dalam segala bidang.
            Kalau kita (pemerintah) mau membuka mata. Betapa banyaknya hasilbumi dan hasil laut kita yang dicuri oleh perampok atau nelayan dari luar negeri, hal itu terjadi kerena nelayan atau pemuda kita tidak mempunyai peralatan, teknik, dan modalyang memadai untuk mengelola kekayaan alam dan kekayaan laut yang sangat berlimpah tersebut. Bekitu juga dengan wilayah lain, betapa banayaknya lahan kosong yang tidak bisa digarap oleh pemuda kita kerena tidak tersedia struktur dan infastruktur yang memadai bagi pemuda kita. Kesulitan itu ditambah dengan terbatas dalam mengakses modal usaha dan kekurangan pembinaan, pendamping dan memperdayakan dari pihak-pihat kerkait.
            Jadi sebaiknya kita juga melihat masalah premanisme ini sebagai permasalahan sosial-ekonomi, bahkan hanya permasalahan individu atau kelompok tertentu saja. Sehingga dari cara pandang yang jernih dan berimbang tersebut, harapanya berbagai pihak terutama pemerintah, bisa menularkan solusi yang baik bagi kepada pemuda kita. Permanen dan bisa membawa dampak jangka panjang untuk memberantas aksi premenisme, demi mewujudkan kesejahtaan masyarakat, bangsa dan negara.


 Daftar Pusaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar